Anak Indonesia dan pak Harto | Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
Beranda Login Visitor
  • E-Resources
    Indonesiana
    • Batavia Digital
    • Candi di Indonesia
    • Dokumentasi Perfilman Indonesia
    • Dokumentasi Sastra Indonesia
    • Kepustakaan Presiden RI
    • Keraton Nusantara
    • Pernaskahan Nusantara
    • Kepustakaan Tokoh Perfilman
    • Khasanah Pustaka Nusantara
    • Perpuspedia
    Pencarian
    • DOAJ
    • Google Scholar
    • JDIH
    • Bibliografi Nasional Indonesia
    • Katalog Induk Nasional
    • Bursa Efek Indonesia
    Alat
    • Mendeley
    • Zotero
    • Publish or Perish
    • Vos Viewer
    Sumber Belajar
    • Perpustakaan Digital
    • TED
    • Google Experiments
    • Sumber Belajar Kemdikbud
    • Ebook
  • Bantuan
    • Member Area
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Berita
    • Bantuan

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

    Semua Bisa Karena Membaca


    Temukan setiap halaman yang menunggu untuk dibaca, setiap pengetahuan yang siap mengubah dunia.


    Pencarian Lanjutan
    Pencarian Spesifik

    Anak Indonesia dan pak Harto

    Dwipayana, G. - Nama Orang; Sinansari Ecip, S. - Nama Orang;

    Text ·

    Dalam lima tahun terakhir ini (1984-1989) lebih 43 ribu pucuk surat anak-anak Indonesia diterima oleh Presiden Soeharto. Isinya, tulisannya, gayanya sangat menarik. Adalah sayang jika surat-surat tersebut tidak dibaca oleh anak-anak/orang-orang yang lain tetapi mustahil pula jika kesemuanya diterbitkan. Oleh karena itu, meskipun sulit, dilakukan pemilihan diantaranya. Pedoman pemilihannya adalah isinya mewakili hal-hal yang unik, ada human interest, ada pendapat/saran, ada kritik, penyampaiannya yang jujur, dll. Mereka sederhana, akrab mengemukakan pikirannya, seolah-olah Presiden Soeharto adalah bapaknya sendiri, kakeknya, kakaknya, atau teman sepermainannya bahkan ada yang memanggil dengan sebutan "Anda". Gaya bahasanya juga mencerminkan hal itu. Sebagian suratnya dimulai dengan kalimat, "Halo, Pak Harto, apa kabar? Baik-baik saja bukan?" Penutupnya juga menarik dan segar, "empat kali empat sama dengan enam belas, sempat tidak sempat harus dibalas". Ada pula yang memberi catatan tambahan di bagian bawah, "kalau nggak balas, Bapak beda-bedain."Seorang anak bisa menceritakan riwayat hidupnya yang sebatang kara dengan tulisan tangan yang gemetar waktu menuliskannya. Seorang anak yang lain ingin desanya memiliki listrik. Yang lain lagi melaporkan bahwa kolam di kota kecil sudah berlumut. Keinginan mendapat foto keluarga yang ada tanda tangan Pak Harto memang paling banyak tetapi permintaan lain seperti sepeda, sepatu, buku, uang untuk membayar sekolah atau bus, cukup banyak juga bahkan ada yang meminta kaca mata, piano, dll. Ada juga yang berani mengkritik bahasa lisan Presiden.

    Penanda Bagikan
    Image of Anak Indonesia dan pak Harto

    About this edition
    Edisi: Cetakan pertama
    ISBN/ISSN: 979-8085-06-X
    Page count: xxii, 248 halaman : ilustrasi ; 21 cm
    Published:
    Format: -
    Penerbit: Citra Lamtoro Gung Persada
    Bahasa: Indonesia
    Pernyataan Tanggungjawab: oleh Team Dokumentasi Presiden RI ; penyusun dan penyunting, G. Dwipayana, S. Sinansari Ecip
    Ketersediaan
    #
    My Library 899.221 6 ANA
    referensi0012622
    Tersedia
    Subjek
    Surat
    Versi lain/terkait

    Tidak tersedia versi lain

    Lampiran Berkas
    Tidak Ada Data
    Komentar

    Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

    Di Antara Kata, Kita Bertumbuh.

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
    Semua Bisa Karena Membaca

    • Informasi
    • Layanan
    • Pustakawan
    • Area Anggota

    Tentang Kami

    As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

    Cari

    masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

    Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

    © Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura | Semua Bisa Karena Membaca