Wajah Eropa Abad Ke-15: Sebuah Catatan Perjalanan | Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
Beranda Login Visitor
  • E-Resources
    Indonesiana
    • Batavia Digital
    • Candi di Indonesia
    • Dokumentasi Perfilman Indonesia
    • Dokumentasi Sastra Indonesia
    • Kepustakaan Presiden RI
    • Keraton Nusantara
    • Pernaskahan Nusantara
    • Kepustakaan Tokoh Perfilman
    • Khasanah Pustaka Nusantara
    • Perpuspedia
    Pencarian
    • DOAJ
    • Google Scholar
    • JDIH
    • Bibliografi Nasional Indonesia
    • Katalog Induk Nasional
    • Bursa Efek Indonesia
    Alat
    • Mendeley
    • Zotero
    • Publish or Perish
    • Vos Viewer
    Sumber Belajar
    • Perpustakaan Digital
    • TED
    • Google Experiments
    • Sumber Belajar Kemdikbud
    • Ebook
  • Bantuan
    • Member Area
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Berita
    • Bantuan

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

    Semua Bisa Karena Membaca


    Temukan setiap halaman yang menunggu untuk dibaca, setiap pengetahuan yang siap mengubah dunia.


    Pencarian Lanjutan
    Pencarian Spesifik

    Wajah Eropa Abad Ke-15: Sebuah Catatan Perjalanan

    Tafur, Pedro - Nama Orang;

    Text · 2023

    Pedro Tafur mengelilingi Eropa dan Timur Dekat pada akhir Abad Pertengahan, zaman ketika Dunia Baru belum ditemukan, hampir tidak ada petunjuk tentang ilmu pengetahuan dapat berkembang di benua ini bahkan di Italia, sebuah zaman kekacauan dan kegelapan, zaman peperangan dan permusuhan pribadi, zaman kemiskinan berpikir dan berekspresi.

    Dalam perjalanannya, Tafur merekam kondisi Kekaisaran Romawi Timur yang sedang dalam guncangan menuju kehancuran. la hampir tidak dapat mencapai Konstantinopel ketika Kaisar dan Paus berlayar untuk usaha terakhir mendamaikan gereja-gereja, serta mendapatkan pasukan dan bantuan dalam akhir-akhir peperangan sebelum ditaklukkan Turki Utsmani.

    Dalam narasi yang luar biasa dari traveler Abad Pertengahan, dalam manuskrip yang ditulis sebelum mesin cetak ditemukan, buku ini menyajikan kondisi Eropa dan Konstantinopel selama tahun 1435-1439, tepat 14 tahun sebelum Tembok Konstantinopel berhasil dibobol oleh kaum Muslim. Banyak informasi tentang Eropa pra-modern memenuhi buku ini.

    "Buku yang sangat menarik. Menggambarkan bagian-bagian Yerusalem, Mesir, dan Istanbul dengan detail. Sumber tak ternilai yang menggambarkan situasi Istanbul tak lama sebelum ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih."

    -Goodreads

    "Dokumen dengan tema unik, menggambarkan Eropa pada saat paling kritis dalam sejarahnya, ketika benua itu diliputi oleh kesengsaraan, penyakit, dan kerusuhan." -Sunday Times

    Di sinilah dimulai prolog yang dialamatkan untuk Señor Don Fernando de Guzman yang paling mulia dan berbudi luhur, Komandan Utama Orde Calatrava, yang disusun oleh Pedro Tafur pada sebuah risalah yang ia tulis tentang perjalananperjalanan dan pengembarannya di berbagai bagian bumi yang berbeda.

    Status kebangsawanan, O Señor paling berbudi luhur, pernah memiliki awal, tetapi memang lebih bertahan lama dibandingkan jabatan-jabatan luhur lainnya karena penerapannya lebih layak untuk sang bangsawan dan keluhuran adalah dasar utama dan yang paling pasti dari kebangsawanan. Seorang laki-laki dapat disebut terhormat sepanjang ia mengikuti adat kebiasaan para pendahulunya, yang tidak melenceng dari perbuatan kebajikan, menjanjikan kelanjutan kehebatan sehingga layak menjadi pemimpin dan penguasa manusia.

    Penanda Bagikan
    Image of Wajah Eropa Abad Ke-15: Sebuah Catatan Perjalanan

    About this edition
    Edisi: Cetakan ke-1
    ISBN/ISSN: 9786232201422
    Page count: 368 hlm.; 13 x 19 cm
    Published: 2023
    Format: -
    Penerbit: Pustaka Alvabet
    Bahasa: Indonesia
    Pernyataan Tanggungjawab: Tafur, Pedro
    Ketersediaan
    #
    My Library 940.1 PED w
    text25011
    Tersedia
    Subjek
    Sejarah
    Eropa
    Versi lain/terkait

    Tidak tersedia versi lain

    Lampiran Berkas
    Tidak Ada Data
    Komentar

    Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

    Di Antara Kata, Kita Bertumbuh.

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
    Semua Bisa Karena Membaca

    • Informasi
    • Layanan
    • Pustakawan
    • Area Anggota

    Tentang Kami

    As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

    Cari

    masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

    Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

    © Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura | Semua Bisa Karena Membaca