The Last Moor | Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
Beranda Login Visitor
  • E-Resources
    Indonesiana
    • Batavia Digital
    • Candi di Indonesia
    • Dokumentasi Perfilman Indonesia
    • Dokumentasi Sastra Indonesia
    • Kepustakaan Presiden RI
    • Keraton Nusantara
    • Pernaskahan Nusantara
    • Kepustakaan Tokoh Perfilman
    • Khasanah Pustaka Nusantara
    • Perpuspedia
    Pencarian
    • DOAJ
    • Google Scholar
    • JDIH
    • Bibliografi Nasional Indonesia
    • Katalog Induk Nasional
    • Bursa Efek Indonesia
    Alat
    • Mendeley
    • Zotero
    • Publish or Perish
    • Vos Viewer
    Sumber Belajar
    • Perpustakaan Digital
    • TED
    • Google Experiments
    • Sumber Belajar Kemdikbud
    • Ebook
  • Bantuan
    • Member Area
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Berita
    • Bantuan

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

    Semua Bisa Karena Membaca


    Temukan setiap halaman yang menunggu untuk dibaca, setiap pengetahuan yang siap mengubah dunia.


    Pencarian Lanjutan
    Pencarian Spesifik

    The Last Moor

    Yoga A - Nama Orang;

    Text · 2019

    Pada abad ke-15, orang-orang muslim telah kehilangan banyak wilayah di daratan Spanyol. Hanya tersisa Kesultanan Granada di selatan yang sedang bersitegang dengan kerajaan Katolik, Castilla. Ratu Castilla, Isabella, ditemani sang suami, Raja Ferdinand, berniat menyingkirkan orang-orang muslim dari semenanjung Iberia.

    Di dalam kesultanan, keadaan sedang tak menguntungkan. Perebutan kekuasaan, kekacauan politik, dan perang saudara mewarnai Kesultanan Granada yang rapuh. Kondisi yang carut-marut ini membuat pertahanan Granada amat rentan. Castilla menyerang mereka bertubi-tubi dari segala arah, memaksa perjanjian, menganeksasi wilayah, dan melakukan penghancuran. Pada akhirnya, Sultan Boabdil menyerah. Dia meninggalkan kesultanan, menyerahkannya pada Castilla. Granada pun ditinggalkan selamanya di bawah pemerintahan orang-orang Kristen, di bawah kekuasaan Castilla.

    Banyak faktor yang menyebabkan keruntuhan Granada. Mulai dari perang saudara, perjuangan yang setengah hati, hingga pengkhianatan dan pemberontakan demi tercapainya nafsu kekuasaan. Novel The Last Moor: Hari-Hari Terakhir di Balik Tembok Alhambra mengisahkan detail peristiwa-peristiwa yang mengiringi runtuhnya Islam di Andalusia itu. Kita mesti membaca kisah yang memilukan sekaligus menegangkan dan seru ini agar tahu dan tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.

    Penanda Bagikan
    Image of The Last Moor

    About this edition
    Edisi: cet.1
    ISBN/ISSN: 9786237394
    Page count: 390hlm.;21cm
    Published: 2019
    Format: -
    Penerbit: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
    Bahasa: Indonesia
    Ketersediaan
    #
    My Library 899.22 YOG t
    text2200091
    Tersedia
    Subjek
    Novel
    Versi lain/terkait

    Tidak tersedia versi lain

    Lampiran Berkas
    Tidak Ada Data
    Komentar

    Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

    Di Antara Kata, Kita Bertumbuh.

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
    Semua Bisa Karena Membaca

    • Informasi
    • Layanan
    • Pustakawan
    • Area Anggota

    Tentang Kami

    As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

    Cari

    masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

    Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

    © Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura | Semua Bisa Karena Membaca