Text
BIDADARI BIDADARI SURGA
Mungkin banyak sekali penulis novel yang menceritakan tentang wanita dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun, penulis yang satu ini lain. Melalui “Bidadari-Bidadari Surga”, Tere Liye berhasil menempatkan wanita dalam apresiasi tertinggi. Tak hanya menyorot sisi ketegaran tokoh utama bernama Laisa, Tere Liye juga menyajikan kisah-kisah perjuangan dan kerja keras yang sangat menginspirasi.
Masih dengan gaya bahasanya yang khas dan alur maju mundur yang membuat pembaca penasaran, Tere Liye mengajak pembaca untuk terlebih dahulu melihat kesuksesan adik-adik Laisa. Dalimunte, Wibisana dan Ikanuri, serta Yashinta merupakan adik-adik Laisa yang menakjubkan. Mereka hidup sangat sederhana di bawah didikan Mamak dan Kak Laisa yang sangat tegas dan disiplin. Tentu saja juga penuh dengan rasa kasih sayang. Dengan karakter yang khas, mereka meraih kesuksesan masing-masing. Dalimunte yang memang pandai dan rajin berhasil menjadi profesor kelas dunia yang sangat disegani. Ikanuri dan Wibisana, sepasang adik kembar Laisa yang nakal dan paling membangkang ini pun akhirnya sukses di bidangnya. Mereka menjadi pengusaha otomatif berkelas. Dan si bungsu Yashinta, yang memang sudah jatuh cinta pada berang-berang tiap kali diajak Kak Laisa bermain di sungai, menikmati kecintaannya pada alam dengan menjadi peneliti lingkungan hidup.
Semua kesuksesan itu, semua kenikmatan hidup yang mereka dapatkan, bagi mereka bukanlah apa-apa tanpa Wak Laisa. Wak Laisa yang keras, Wak Laisa yang tidak pernah terlambat untuk adik-adiknya, Wak Laisa yang gempal dan berbeda fisiknya dengan kebanyakan mereka, namun memiliki hati bagai bidadari surga. Tidak heran jika semua kenikmatan itu mereka tinggalkan hanya demi sebuah kabar teramat penting dari Mamak. Wak Laisa sakit. Kanker paru-paru stadium akhir.
Tidak tersedia versi lain