Text
Asiyah: Sang Mawar Gurun Fir`Aun
Sibel Eraslan lahir di Uskudar, Istanbul, 1967. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Istanbul ini giat beraktivitas dalam bidang hak asasi manusia, pendidikan, pemberian jaminan kerja, dan hak-hak kaum hawa. Aktif menulis dalam majalah Teklif, Imza, Dergah, Mostar dan Haje. Sampai sekarang tercatat sebagai kolumnis di koran Star. Novel-novelnya ditulis dengan riset mendalam. Karena itu, tidak heran jika karyanya mendapat sambutan positif di negerinya. Novel tentang Khadijah terjual lebih dari 50.000 eksemplar di negaranya. Novel itu pun telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Sinopsis :
Pagi itu, Nil menangis untuk saudara perempuannya.
Seluruh ikan yang berada di dalamnya,mutiara-mutiara yang berada di tepiannya,anemon yang berada jauh di dalamnya, pohon-pohon akasia yang berada di sudutnya,gurun-gurun yang menjaga bukit-bukit rahasia di dalamnya … semua menangis.
Setangkai mawar akan tetap indah, meskipun telah tiada. Meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Asiyah adalah mawar yang tumbuh mekar mewangi di gurun-gurun Mesir. Memegang teguh akidahnya, percaya akan Allah yang Maha Tunggal, bahkan hingga jilatan lidah api menyentuh kulitnya. Asiyah, seorang ibu yang mengasuh Musa yang ditemukannya terhanyut di nil, seorang muslimah yang sungguh pantas menjadi teladan.
Tidak tersedia versi lain