Dompet Ayah Sepatu Ibu | Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
Beranda Login Visitor
  • E-Resources
    Indonesiana
    • Batavia Digital
    • Candi di Indonesia
    • Dokumentasi Perfilman Indonesia
    • Dokumentasi Sastra Indonesia
    • Kepustakaan Presiden RI
    • Keraton Nusantara
    • Pernaskahan Nusantara
    • Kepustakaan Tokoh Perfilman
    • Khasanah Pustaka Nusantara
    • Perpuspedia
    Pencarian
    • DOAJ
    • Google Scholar
    • JDIH
    • Bibliografi Nasional Indonesia
    • Katalog Induk Nasional
    • Bursa Efek Indonesia
    Alat
    • Mendeley
    • Zotero
    • Publish or Perish
    • Vos Viewer
    Sumber Belajar
    • Perpustakaan Digital
    • TED
    • Google Experiments
    • Sumber Belajar Kemdikbud
    • Ebook
  • Bantuan
    • Member Area
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Berita
    • Bantuan

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

    Semua Bisa Karena Membaca


    Temukan setiap halaman yang menunggu untuk dibaca, setiap pengetahuan yang siap mengubah dunia.


    Pencarian Lanjutan
    Pencarian Spesifik

    Dompet Ayah Sepatu Ibu

    JS Khairen - Nama Orang;

    Text · 2023

    Zenna lahir urutan keenam dari sebelas saudara. Ia bersama keluarganya tinggal di punggung gunung Singgalang. Saat kecil, Zenna sudah bekerja keras untuk hidup. Ia pergi ke sekolah dengan sepatu rombeng naik-turun gunung sambil membawa jagung rebus untuk dijual. “Besok Abak belikan sepatu baru kalau sudah dapat uang,” janji Abaknya pada Zenna sebelum berangkat ke sekolah. Namun tak sempat Abak tunaikan janji itu. Abak meninggalkan Zenna untuk selamanya, juga meninggalkan janjinya pada Zenna untuk membelikan sepatu. Sebagai anak tengah-tengah, Zenna jarang mendapat perhatian. Ia menumpahkan kesedihannya pada dirinya sendiri. Ia bekerja keras dengan mandiri. Ia ingin melanjutkan janji Abaknya untuk membelikan sepatu. Ia membeli sepatu untuk dirinya sendiri. Di punggung gunung yang lain, gunung Marapi, Asrul dan adiknya Irsal harus membantu Umi untuk menghidupi diri. Bapaknya menikah lagi dan tinggal di rumah bersama istri keduanya, sehingga Umi, Asrul, dan Irsal pindah ke rumah peninggalan orang tua Umi. Berpisah dari Bapak. Meski Bapak kadang memberi mereka uang, itu tidaklah cukup. Setiap kali Asrul diberi uang oleh Bapak, Asrul selalu mengintip dompetnya, ada kayu manis yang diselipkan Bapak di sana. Asrul tak punya dompet karena ia tak pernah memegang uang. Bila pun dia punya, akan ia berikan pada Umi. Asrul ingin membuatkan rumah untuk Umi suatu saat kelak. Asrul dan Zenna akhirnya bertemu. Mereka berdua bertekad mengangkat derajat dirinya dan keluarganya ke kehidupan yang lebih baik. Mereka bertemu di kampus. Koran Harian Semangat turut merekatkan hubungan mereka. Hingga kelak mereka menikah dan memiliki rumah. Umi dan Umak mereka bawa tinggal bersama. Kehidupan mereka walau sudah lebih baik, tidak juga mudah. Musibah datang berkali-kali. “Kita pernah melewati yang lebih buruk dari ini,” kata mereka saling menguatkan.

    Penanda Bagikan
    Image of Dompet Ayah Sepatu Ibu

    About this edition
    Edisi: Cetakan ke-1
    ISBN/ISSN: 9786020530222
    Page count: -
    Published: 2023
    Format: -
    Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
    Bahasa: Indonesia
    Pernyataan Tanggungjawab: JS Khairen
    Ketersediaan
    #
    My Library 813 JSK d
    text2400056
    Tersedia
    Subjek
    Cerita Kehidupan
    Versi lain/terkait

    Tidak tersedia versi lain

    Lampiran Berkas
    Tidak Ada Data
    Komentar

    Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

    Di Antara Kata, Kita Bertumbuh.

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
    Semua Bisa Karena Membaca

    • Informasi
    • Layanan
    • Pustakawan
    • Area Anggota

    Tentang Kami

    As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

    Cari

    masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

    Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

    © Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura | Semua Bisa Karena Membaca