Text
Alvaska 2
Sebagian orang meyakini setelah diri kita mati, maka manusia akan kembali lagi dalam wujud yang berbeda. Apakah kamu termasuk orang yang percaya dengan keajaiban yang disebut: reinkarnasi? BIBIRNYA menyunggingkan senyum hampa, Matanya menatap lurus ke arah makam. Layaknya raga kosong tanpa jiwa di dalamnya, lenyap. Karena sang jiwa pergi bersama dia yang telah pulang. Ragu, cewek itu menyeret langkah mendekati makam. Batu nisan bertuliskan nama cowoknya terukir dengan tinta hitam yang telah pudar. Atensinya terkunci. Di sisi kiri makam tertanam sebuah iPod yang berisikan rekaman suara terakhirnya. Rekaman yang jika diputar akan kembali menorehkan luka. Sebab luka yang belum sepenuhnya pulih, berdarah untuk kesekian kali. Dia terluka lagi. Lagi dan lagi. "Bohong." Suaranya sedingin dan serapun tetesan air beku. "Gue belum sembuh." Tidak ada sahutan. Cewek itu terkekeh getir. Dia diam, mengharapkan jawaban yang dia tahu tidak akan diterimanya. Membungkuk, dia bermaksud meraih iPod-nya. Tetapi tanpa sengaja tangannya menyentuh tanah yang di dalamnya terdapat sosok cowok yang wujudnya telah menjadi tulang belulang, Dia membeku dengan air mata yang mendadak turun, sadar kekasihnya tidak akan pernah bisa menjawabnya lagi. Tergesa, Kana menggali tanah dan mencengkeram iPod-nya, Usang, berkarat dan basah karena tergenang hujan. Tanpa berkata, cewek itu berbalik memunggungi makam dan berlari menjauhi sosok yang mengawasinya dari kejauhan. Matanya bagaikan mata elang yang setengah terluka. Hawa dingin menyapu tulang punggungnya.
Sosok itu keluar dari persembunyiannya dan berlari mengejar langkah Kana yang terkesan cepat. Langkah cowok itu pincang. Napasnya tersengal sesak, seolah usai berlari jauh dan kelelahan. Dia kehilangan jejak ceweknya. Keluar area pemakaman, Kana berlari menyusuri jalan. Sesekali menoleh ke belakang untuk mengintip sosok cowok yang melakukan aktivitas selayaknya seorang stalker, Cewek itu merasakan keganjilan di udara. Dia kembali melihat sosoknya, Dan saat fokusnya teralihkan sepenuhnya, satu mobil melaju cepat dari arah berlawanan, bergerak layaknya bayangan hitam yang membelah aspal. Kana sendiri bahkan tidak bisa merasakan bagaimana dirinya berlarĂ. Hanya perlu sedetik, cewek itu langsung terpental jatuh dan tubuhnya terseret beberapa meter, tergores-gores, tuli untuk sesaat sebelum akhirnya jatuh menghantam trotoar.
Tidak tersedia versi lain