Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

  • Beranda
  • login
  • visitor
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Filsafat Maut
Penanda Bagikan

Text

Filsafat Maut

Hardiman, F. Budi - Nama Orang;

Sangat berbeda dari agama, filsafat tidak berkhotbah menjanjikan surga atau mengancam dengan neraka. Misteri di balik tembok maut tidak bisa diterobos pengetahuannya, maka ia tidak berlagak tahu tentang isinya. Filsafat mengajar kita untuk menghadapi kematian apa adanya, dan hal itu mungkin dengan hidup yang baik sekarang ini dan di dunia ini.
Empat renungan filosofis dalam buku ini tidak sekadar menggumuli pertanyaan apa itu kematian atau mengapa manusia mati, melainkan terutama bagaimana menghadapi kematian. Empat sumber tampil ke muka, yaitu filsafat samurai Jepang, Hegel, Heidegger, dan Stoikisme.
Ditulis oleh empat penulis yang lama menggeluti filsafat, buku ini menggugah pembaca untuk hidup baik bukan dengan nasihat-nasihat moral ataupun khotbah, melainkan dengan argumentasi dan analisis tentang maut.

Prolog:
Renungan tentang kematian ini akan kita mulai dengan filsafat samurai Jepang. Sebelumnya, kita berkenalan lebih dahulu dengan kata ‘filsafat’. Kata ini berasal dari dua kata Yunani, yakni ‘filein’ yang berarti ‘mencintai’ dan ‘sofia’ yang artinya ‘kebijaksanaan’. Sang filsuf (philosophos) adalah ‘pencinta kebijaksanaan’. Maka, selama seseorang hanya tertarik pada pengetahuan rasional-teoretis saja, namun hidup konkretnya sama sekali tidak diwarnai atau dipengaruhi oleh prinsip prinsip filosofis yang diyakininya itu, orang itu belum pantas disebut ‘filsuf ’ dalam arti yang sejati. Dia belum merealisasi cita-cita khas filsafat, yakni kebijaksanaan yang memuat pengetahuan dan tindakan di dalam satu nafas; dan, filsafat menjadi kebijaksanaan—bukan hanya pengetahuan—sejauh filsafat menerangi tata pikir, tata rasa, dan tata laku kita dengan cahaya apa yang kita akui sebagai asasi dan fundamental. Filsafat Jepang, sama seperti filsafat Timur pada umumnya, mempunyai ciri-corak yang khas dalam kaitan dengan kebijaksanaan itu, khususnya dalam permenungan atas kematian. Ini tema yang di dalam literatur Jepang sering dibahas secara tegas dalam hubungannya dengan refleksi hidup para samurai.


Ketersediaan
#
My Library 780.64 HAR fm
text25114
Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada 2025-05-27)
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
780.64 HAR fm
Penerbit
Jakarta : KPG Kepustakaan Populer Gramedia., 2024
Deskripsi Fisik
144 hlm.; 13 x 19 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786231341563
Klasifikasi
780.64
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan ke-1
Subjek
KEMATIAN
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
F. Budi Hardiman
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?