Semua orang pasti pernah merasakan semua tingkat bahagia dan sedih di dalam perjalanan hidupnya. Memasang senyum, meski diam-diam meneteskan air mata; menyimpan luka. Mencoba bertahan dengan keyakinan waktu yang akan menyembuhkan. Namun, kekuatan penyembuh itu sebenarnya ada di dalam diri sendiri, di dalam hati yang terluka. Kunci pembukanya adalah rasa ikhlas untuk melepaskan; menerima luka, d…
Mungkin saat ini adalah titik terendahmu dalam hidup, hingga lelah, sedih, dan kecewa menjadi sahabatmu akhir-akhir ini. Rasanya melangkah pada keputusasaan lebih dekat dibanding harus melanjutkan perjuangan yang terasa jauh. Hidup seolah memecut dan melucuti dirimu dalam tuntutannya yang lebih dari apa yang sanggup kamu berikan.
Terkadang ada hal yang tidak bisa kita paksakan untuk dipertahankan atau dimiliki. Dia dihadirkan di hidupmu bisa jadi hanya untuk menguji seberapa gigih kamu berjuang, dan seberapa lapang hatimu untuk merelakan. Karena percayalah, bahwa Tuhan lebih mencintaimu daripada dia yang kamu cintai.