Tiga belas cerpen berlatar pedusunan di Jawa, Sumatra, dan Aceh ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa dunia batin orang-orang pinggiran, selalu punya letupan-letupan ironis, tragis, tetapi juga inspiratif. Orang-orang pinggiran mengambil pilihan hidup atas nuraninya, meski kerap dianggap gila. Di kisah-kisah ini kehidupan terbaca.