Dua anak tangga dilompati Andini dengan napas yang tersenggal-senggal. Dalam hati dia menyalahkan dirinya sendiri. Bukanlah ibunya telah membangunkannya berkali-kali agar segera bergegas menyiapkan diri. Andini waktu itu hanya membuka matanya sebelah, mengintip jarum jam yang berada di kamarnya.