Text
Literasi Jurus Hebat Penghilang Penat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mencakup kegiatan perencanaan, evaluasi, dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Melalui siklus evaluasi, refleksi pengalaman belajar, perencanaan dan implementasi kegiatan pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, maka diharapkan guru akan mampu mempercepat pengembangan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian untuk kemajuan kariernya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, salah satu Kebijakan yang sedang dikembangkan oleh Kemdikbud RI (2017) adalah Gerakan Literasi Nasional (GLN), baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah yang meliputi literasi bahasa dan sastra, numerasi, sains, ICT, finansial, budaya dan kewarganegaraan.
Hasil penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) menyebut, budaya literasi masyarakat Indonesia pada tahun 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara yang di-survei. Sementara Vietnam menampati urutan ke-20.
Pada penelitian yang sama, PISA juga menempatkan kemampuan membaca siswa Indonesia diurutan ke-57 dari 65 negara yang diteliti. PISA menyebutkan,
tak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi di tingkat kelima, hanya 0,4% siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat keempat.
Selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu. Data statistik UNESCO tahun 2012 yang menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya setiap 1.000 penduduk hanya satu orang saja yang memiliki minat baca.
Angka UNDP juga mengejutkan bahwa angka melek huruf orang dewasa di Indonesia hanya 65,5% saja, sedangkan Malaysia sudah 86,4%. Dalam menumbuhkan budaya literasi, guru harus mampu menjadi contoh dan pelopor gerakan sadar literasi, memiliki minat yang tinggi terhadap membaca dan menulis.
Dan tentunya, memiliki karya tulis sebagai hasil buah pikirannya. Hal tersebut sebagai sebuah kebanggaan, juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi rekan kerja/sejawat dan para siswanya untuk melakukan hal yang serupa. Dengan kata lain, membaca dan menulis adalah modal utama sekaligus hal yang dapat meningkatkan kompetensi seorang guru profesional.
Saya sangat mengapresiasi kepada Guru-Guru Pembimbing SD dan SMP di Kota Cirebon yang telah menyusun Bunga Rampai tulisan tentang literasi di sekolah masing-masing dengan Judul: Literasi Jurus Hebat Penghilang Penat yang ditulis oleh para guru pembimbing literasi sekolah di Kota Cirebon.
Mudah-mudahan karya ini merupakan langkah awal untuk dapat mengembangkan keprofesian berkelanjutan yakni membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian serta membuat publikasi buku.
Dan selanjutnya setiap guru dituntut agar dapat membuat satu buku dalam pengembangan karya publikasi juga turut mensukseskan salah satu program Pemerintah, yakni bagaimana cara membumikan budaya literasi di Indonesia. (Ketua Dewan Pembina KPLJ, Prof. DR. H. Endang Komara, M.Si)
Tidak tersedia versi lain