MBIS | Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
Beranda Login Visitor
  • E-Resources
    Indonesiana
    • Batavia Digital
    • Candi di Indonesia
    • Dokumentasi Perfilman Indonesia
    • Dokumentasi Sastra Indonesia
    • Kepustakaan Presiden RI
    • Keraton Nusantara
    • Pernaskahan Nusantara
    • Kepustakaan Tokoh Perfilman
    • Khasanah Pustaka Nusantara
    • Perpuspedia
    Pencarian
    • DOAJ
    • Google Scholar
    • JDIH
    • Bibliografi Nasional Indonesia
    • Katalog Induk Nasional
    • Bursa Efek Indonesia
    Alat
    • Mendeley
    • Zotero
    • Publish or Perish
    • Vos Viewer
    Sumber Belajar
    • Perpustakaan Digital
    • TED
    • Google Experiments
    • Sumber Belajar Kemdikbud
    • Ebook
  • Bantuan
    • Member Area
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Berita
    • Bantuan

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura

    Semua Bisa Karena Membaca


    Temukan setiap halaman yang menunggu untuk dibaca, setiap pengetahuan yang siap mengubah dunia.


    Pencarian Lanjutan
    Pencarian Spesifik

    MBIS

    M. Nasin.S.Pd. - Nama Orang;

    Text · 2011

    Sebagai naskah yang memenangkan sayembara penulisan bacaan Depdiknas (2003) agak mengherankan bagaimana buku ini ‘hanya’ nangkring di penerbit kecil yang relatif tidak terkenal. Setidaknya buku model begini hadir dari Balai Pustaka atau Grasindo tapi nyatanya tidak.

    Walau begitu aku bisa mengerti mengapa buku ini dipilih jadi pemenang. Alur ceritanya menarik nan seru, dan punya potensi menjadi tulisan yang lebih koheren dan lebih panjang di tangan penulis yang lebih terampil mengolah ide cerita, atau malah dialih-mediakan menjadi film anak-anak. Kurasa kalau aku masih kanak-kanak buku ini akan menjadi favoritku. Sungguh!

    Sinopsis cerita adalah sebagai berikut. Perhatian! Alur kisah cukup panjaaang.

    Kita mengikuti petualangan dari sudut pandang Taufik, seorang bocah (remaja?) asal pulau Jawa yang berada di tengah perang antar sesama suku Asmat. Ayah Taufik yang adalah anggota MER-C mengirim Taufik ke Timika untuk bertemu pamannya yang anggota TNI AU. Namun kapal yang membawanya dari Elat kandas dihantam badai. Dua orang suku Asmat menyelamatkannya, mereka membawanya ke kampung Agats. Di sana dia berkenalan dengan seorang pemuda bernama Kelly yang dulunya pernah berkuliah di Bandung (IAIN Gunung Jati) sehingga dia bisa berbahasa Indonesia. Karena lokasi Timika jauh dari Agats, Taufik diminta menetap untuk sementara sampai Kelly bisa mengantarnya ke sana.

    Orang Agats tengah berkonflik dengan orang Syuru yang juga sama-sama suku Asmat. Keadaan sedang sulit, sumber makanan langka tanpa diketahui penyebabnya sehingga wilayah berburu dan berladang saling dijaga ketat. Tersiarnya desas-desus bahwa seorang pemuda Agats mbeter (melarikan) gadis Syuru memperparah situasi. Suatu hari ketika tengah asyik berlatih memanah, Taufik dan seorang bocah Agats ditangkap orang Syuru karena dianggap melanggar batas wilayah. Tampak di sisi Kepala Suku Syuru seorang lelaki bule bernama Godart yang jelas-jelas menghasut orang Syuru agar mengayau (memenggal kepala dan memakan) dua bocah itu. Usulan itu tidak saling disepakati antar mereka.

    Hugeis, pemuda Syuru yang juga kawan baik Kelly membebaskan kedua bocah tersebut dan mengantar mereka kembali ke Agats. Rombongan itu dikejar, Hugeis kena tembak senjata api dan diperkirakan mati. Kembali ke kampung Agats, kakek dari Kelly dan Opit meninggal mendadak. Timbul kecurigaan dari kalangan orang Agats bahwa kematian Si Kakek akibat ilmu hitam kiriman orang Syuru.

    Di kalangan orang Agats timbul pendapat agar mereka berperang melawan orang Syuru sedangkan sebagian lain menolaknya. Seorang tetua Agats, Pak Amarok mencegah suasana panas itu dengan menceritakan legenda Fumiripits yang membuat patung-patung Mbis dan menghidupkannya sehingga terciptalah suku Asmat, termasuk di antaranya menjadi orang Agats dan Syuru, sehingga pertumpahan darah sesama saudara tidak bisa dibenarkan. Mereka pun urung mempersiapkan perang.
    Mendengar bahwa orang Syuru akan melaksanakan upacara perahu yang biasanya dilakukan untuk menyambut perang, orang Agats mengutus Kelly dkk. termasuk Taufik untuk mengintai. Sayangnya Kelly dan Taufik tertangkap. Mereka disiksa dan akan dikayau bersamaan dengan rampungnya perahu. Kelly memperingatkan kepala suku Syuru [dan ini sangat penting untuk disimak] bahwa ayah Taufik adalah tentara, dan jika terjadi apa-apa kepadanya kampung ini akan diserbu tentara. Tetapi toh ancaman itu tidak mengendurkan niatan orang Syuru.

    Pada hari yang ditentukan, Kelly dan Taufik diikat saling membelakangi pada sebilah patok kayu siap untuk dikayau. Tiba-tiba orang-orang Agats bersama warga kampung lain datang mengepung kampung Syuru demi mencegah tradisi mengayau kembali hidup. Di antara mereka hadir Hugeis yang semula dikira sudah mati. Kepada penduduk kampungnya dia menceritakan bahwa yang menembak dan membuangnya ke sungai adalah orang suruhan Godart, si bule. Jelas sudah semua konflik dan kesalahpahaman ini didalangi oleh Godart. Terdesak, Godart dan anak buahnya melarikan diri ke sungai dengan menaiki perahu.

    Selanjutnya Kelly dan Taufik mengungkap motif adu domba yang dilakukan Godart selama ini. Rupanya dia menaruh dendam kepada orang Agats karena kakek buyutnya dulu dibunuh oleh buyut Pak Amarok, tetua kampung Agats. Mereka menemukan bukti bahwa Godart sengaja mematikan pohon-pohon sagu dan ubi jalar sehingga orang Syuru kesulitan mencari bahan makanan. Dari situlah Godart masuk membawakan bahan makanan, menyebar isu mengenai mbeter yang dilakukan pemuda Agats, dan memengaruhi orang Syuru agar berperang dengan orang Agats.

    Penanda Bagikan
    Image of MBIS

    About this edition
    Edisi: Cet. II
    ISBN/ISSN: 9792440011
    Page count: 82 Hlm.; 14.3 x 20,8 cm
    Published: 2011
    Format: -
    Penerbit: CV. Sahala Adidayatama
    Bahasa: Indonesia
    Ketersediaan
    #
    My Library 813 MNA m
    text2201564
    Tersedia
    Subjek
    Cerita Rakyat
    Versi lain/terkait

    Tidak tersedia versi lain

    Lampiran Berkas
    Tidak Ada Data
    Komentar

    Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

    Di Antara Kata, Kita Bertumbuh.

    Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura
    Semua Bisa Karena Membaca

    • Informasi
    • Layanan
    • Pustakawan
    • Area Anggota

    Tentang Kami

    As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

    Cari

    masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

    Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

    © Perpustakaan Waca SMAN 1 Astanjapura | Semua Bisa Karena Membaca